perih itu menoreh luka.dedaunan bertebaran hamparan langit berjedahkn awan biru menyulam kabut putih
di saat rintih tak lagi trdengar hanya bising keangkuhan berkumandang
silih berganti kelam bahagia saling menyongsong tak ubah nya ulat bermetamorfosis..
Masih ku dengar rintahin tak mengubah nyaringnya cerita yg berganti sebuah ceria
tapi waktu menoreh
cerita selalu silih brganti
seakan mencari jaring2 tanpa pengait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar