PUISI

Di sebuah Persimpangan

Oleh : Asep Rosidi / Ameng

Pulang lah engkau wahai wanita yang di gandrungi kebimbangan
Ke tempat cahaya semesti nya engkau berada
Bukan tempat cahaya para nafsu menebarkan panas nya ambisi
Merubah kesulitan menjadi kemudahan tak bermoral
Karena semakin kau berpikir akan kemudahan itu
Hanyut di telan sudah derita yang kau bawah
Bersama aib dan sederet masalah di depan mu
Walau kau mudah mendapat nominal rupiah
Semudah desah nafas kau hembuskan
Seolah tak ada yang lebih mudah mendapatkan rupiah dengan cara ini
Tapi berpikirkah engkau tentang cahaya mu
Dia telah menangis diatas tingkah mu
Karena langkah yang tuju bukan awal yang indah
Jangan kau lanjutkan langkah diam itu
Bertahanlah untuk mencari titik terang dalam cahayamu
Hanya itu yang membuat cahaya kehormatan mu terjaga
Bersama hati, moral terbalut tanpa rasa hina menghantui


MENANTI BIDADARI

Bulan Menaruh senyum manis malam ini kepada ku
Bintang pun tak mau kalah kedipkan sinar nya seolah merayu ku menemani malam ini
Tapi mengapa diri ini terasa hampa walau bintang dan bulan tebarkan pesonanya
Apakah aku salah mengharap bidadari ketika yang datang bulan dan bintang
Karena malam berganti malam bidadari ku tak kunjung datang
Sampai penantian ku di dera kejenuhan
Karena Harap tak berbalas jumpa oleh sosok diri mu di samping ku
Wahai bulan dan bintang bantu aku wujud kan bidadari ku hadir malam ini
Aku butuh selimut kasih dari dia penawar rasa rindu ini
Tapi entah mengapa bidadari ku tak kunjung datang
Apakah salah ku dalam langkah cinta ku merajut dengan bidadari
Ataukah bidadari ku menguji kesetian di ujung penantianku


http://mengbae.blogspot.com

Selepas Angin mendera Tubuh sejuk kan hati sejenak
Dan pikiran ini tak tahu selalu mengingat kisah di balik
semua yang terjadi di antara kita, semakin ku melupakan mu terasa semakin berat aku melepas mu
Oh Tuhan....
Sampai kapan rasa ini membelit dalam hati ku
Apakah ego ku mengharap kasih dia
Ataukah Hati ku tak bisa lepas dari belenggu cinta dia....
Kalau benar itu ada nya....
Hanya harap ku menanti takdir Mu menyatukan Aku dan Dia
Seperti layaknya Adam Dan Hawa Kau pisah kan Namun Takdir Mu Kau satu kan kembali dalam belaian cinta di antara nya...
Karena di antara Aku dan dia masih tersirat benang cinta namun Waktu dan takdir Mu belum menyatukan kita kembali......
Andai kan waktu dan takdir menyatukan kan ku sulam kembali benang cinta merajut kasih yang indah di antara kita..........

Oleh: Ameng/Asep Rosidi cirebon, 10 mei 2010
Senandung Kata Maaf



Senandung Kata Maaf

Oleh : Asep Rosidi

Berulang hanya sekedar mengulang rangkaian kata

Berucap dengan perasaan haru mengalir
Akankah maaf terucap menjawab

Ketika kesalahan itu terbuat

Aku hanya seseorang yang tak luput dari dosa

Mengharap maaf dari sebuah hilaf ku perbuat

Mengalir kata maaf bukan sekedar lisan terucap teruntai

Mengharap sebuah keikhlasan terwujud

Seiring hati mengiris sedih menjalani senandung maaf ini

Karena beban ini tak sanggup ku bawa hingga akhir hayat

Hanya pinta ku…”Maafkan Aku atas segala dosa Ku”....

Oleh : Asep Rosidi / Ameng




Dia berkata manis di hadapan ku
Dengan sebilah kata yang membuatku Percaya segala perkataannya


Namun di balik semua itu dia berkata lain
Tentang aku terhadap orang lain


Apakah salah ku membuat dia berbuat itu..??
Apakah ada yang salah tentang diri ku
Ataukah tabiad dia yang kurang baik


Ataukah ini sandiwara hidup
Dari sebuah pagelaran kisah kehidupan yang Memaksa setiap orang menelan
Musang berbulu domba dalam kisah nya


Dan dia seolah-olah tak menyadari
Kesalahan yang di perbuat
Walau dalam perputaran waktu menjawab
Atas segala perbuatannya


Ruang KamarRuang Kamar



Oleh : Asep Rosidi / Ameng




Terhimpit di sela ruang kamar
Hanya berteman sebatang rokok
Dan secangkir teh manis
Bergerak raga namun hampa terasa jiwa ini
Tanpa lembaran kertas penukar bahagia


Hanya lamunan melayang
Membayangkan suasana indah, mewah
Dan sedikit teringat kampung halaman
Akan keakraban teman-teman
Dan suasana cerianya keluarga
Bertahan terus bertahan
Namun batin ini tersiksa
Lontaran pertanyaan hidup
Menunggu jawaban langkah hari-hari ku


Sementara aku hanya terdiam
Karena kesendirian ku
Tanpa kebahagiaan di sekeliling


Maafkan aku wahai pikiran yang ada
Dalam raga ku, karena aku tak bisa Memberimu kemana layaknya kau
Berpikir dan melamun dalam suasana
Nyata adanya
Bidadari Setengah Cerita

Oleh : Asep rosidi / Ameng

Ku bakukan sebuah kisah tentang cerita menggapai rasa untuk sebuah cita
Ku ingat aku tak berkata apa pun untuk dia tentang aku,
Betapa tak ingin ku mengupas masa lalu di balik masa depan ku mulai mengulas
Sejenak perasaan ku mulai melambai sayap untuk dia
Berkisah romantis tanpa masa lalu mengusik
Sungguh dia setengah bidadari untuk sebuah kisah ku
Dia melontar kata seiring irama kisah ini berjalan
Dia aroma penghias cerita
aku berharap bidadari ku menyertai aku di kala mana aku berada
Takala saat ini hujan mengguyur di daratan bumi menyertai dingin membawa aroma,
Aku ingin jumpa diri mu walau kau setengah bidadari seperempat hayal ku