Ruang-ruang tandus tak lagi menyisakan hijau perdu
Rasa kangen sekejap pun tak mau pergi, kian kupendam
Gugur waktu bergulir mati, hampa udara menjadi lagu
Engkau terlanjur kupinang sebagai malam untuk kugenggam
Terlambatkah mencoba untuk membahasakan arti cinta
Sementara isyarat angin semakin liar berhembus bebas
Setiap desirnya adalah tanda tanya, mungkin serupa
Dupa dalam tungku jiwa berjuta cerita penuh tangis
Cinta tidak pernah salah alamat walau cuma sekejap
Karenanya angin berhasil menjadi bapak bagi banyak
Bunga. Wajahmu semakin berkilau dalam sunyi senyap
Kita selalu tak dapat berdusta sampai tidur nyenyak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar