Ada bulan tersaput kabut dalam gonggong mulut srigala
Suaranya begitu abadi menggema menembus pekat malam
Inikah pengembaraan di sudut ratap belenggu jiwa-jiwa
Rindu, sebab jalan pikiran semakin terperangkap dendam
Manakah nama paling maha agung untuk bisa kudekap engkau
Sambil kusedekapkan kecamuk luka pada deraan angin
Disini arah semakin sulit dibaca untuk diterjemahkan laju
Detak nadi padahal beribu ingin menyulam gerak dingin
Di menara tertinggi kesadaran puncak keimanan hidup
Selalu ingin kugapai banyak kebenaran hak firmanmu
Cinta sudah sepatutnya kuserahkan sepenuh maju derap
Tasbih mengayun bersama keluasan fikiranku merindu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar