Di lingkaran sinar matamu selalu singgah merambah
Sesak batinku. Melepaskan rejam panah mantra-mantra
Merasakannya selalu semakin ia hidup membagi teduh rumah
Sementara aku cuma air mata dalam kemelut cinta bergelora
Di sepi hitam rambutmu tersibak angin kian kemari
Membius sadarku. Kibarkan helai-helai kehidupan
Merindukannya berarti mencintai hangat pendar matahari
Sedangkan aku Cuma embun dalam rebah rerumputan
Di hening bibirnya bersenandung lagu penuh berjuta pelangi
Damai hadir. Melukiskan wangi mawar bukan mimpi
Mendambakannya sama seperti meresapi syukur denyut nadi
Aku Cuma sepi bagai debu-debu tersapu pilu sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar