Sabtu, 26 September 2009

Ketika Kajian Dan Ujian Datang Dalam Hidup

Malam itu aku tidur berselimut koran beratap langit di depan emper kios seorang bandar beras Kong Liong yang terkenal. Tak ada lagi tempat ku berpijak saat ini untuk merebahkan jasad ku yang letih seharian mencari recehan logam demi sesuap nasi. Dalam lamunan ku menyambut tidur yang tak kunjung datang tiba-tiba hayal ku pun terbang melamun dengan keindahan. Setelah lelah ku berhayal yang indah-indah namun tak kunjung datang, akhirnya mata ku pun mulai perlahan-lahan memejam seiring hembusan malam semakin dingin. Ketika pagi tiba dan mentari pun beranjak dari peraduan nya, aku serentak terkejut mendengar bunyi gerbang kios mulai terbuka dan seorang Tuan kios menghampiri ku, dengan mata sayu dan raga belum menyatu dengan pikiran aku menatap seorang yang mendekati dan mengusik tidurku.
"Hai kamu siapa enak nya tidur di depan kios oe, tanpa izin dari oe" ucap pemilik kios Kong Liong" dengan wajah yang sedikit bengis dan tangan nya sekali melintir-lintir kumis yang panjang namun tak lebat.
Aku pun terburu-buru bangkit dari tidur sambil membenahi koran-koran bekas alas tidur ku,.."Oh maaf Tuan aku tidak tahu kalau di sini tidak boleh tidur di depan kios,sebab tidak ada tulisan yang menempel ada juga Ngamen gratis dan tidak boleh parkir selain pembeli di sini"..jawab aku dengan mimik wajah seolah lugu tak tau apa-apa.
Kong Liong yang mendengar jawaban ku seperti itu hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala yang tadi nya mau marah besar.."Kamu bisa saja menjawab pertanyaan dari ku, tapi aku tak begitu saja melepas kamu untuk pergi dari sini"..ujar Kong Liong dengan tegas tanpa senyum.
Aku pun tak tahu harus berbuat apa saat itu ketika Kong Liong berkata seperti itu. "Terus bagaimana Tuan kalau begini kan aku cuma numpang tidur bukan pencuri yang mencuri barang-barang yang ada di kios Tuan"..sedikit pembelaan ku untuk menjawab agar Kong Liong mau memaafkan ku dan berharap dalam hati kecil agar aku bisa numpang tidur di depan kios Kong Liong lagi untuk hari-hari berikut nya selama aku belum mempunyai tempat tinggal. Tapi Kong Liong tetap menganggap aku salah karena aku tidur di depan kios nya tanpa izin dari dia,..dengan nada marah namun terkendali aku mencoba untuk berbicara baik-baik Kong Liong,."Kalau begini terserah Tuan mau nya apa, aku cuma wong cilik yang selalu di anggap salah oleh orang-orang semacam Tuan"..Kong Liong yang seolah-olah berpikir dan sekali-kali memain-main kan kumis nya.."Yah uda kalau begitu kamu mesti oe hukum dengan hukuman cara oe"...dengan seketika aku menyambar perkataan Tuan tadi,."Di hukum dengan cara Tuan,..maksud nya apa aku kurang mengerti..!" Maka nya dengerin oe ngomong dulu jangan nyambar aja kaya petir.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar