Sabtu, 26 September 2009

Pengemis

Disudut tepi kota terdiam hanya termenung,
Sodorkan tangan harapkan sebuah impian
Butiran logam jatuh di depan penglihatan..
Sesuap nasi menanti butiran logam terkumpul,
Panas terik matahari terus menerpa
Sementara gemelut usus dalam perut
Mendorong lapar datang,..
Tangisan air mata menetes dalam raut wajah
Namun lapar tk kunjung hilang,.
Berdo'a terus berdo'a datangnya rejeki untuk Bertahan hari ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar