Sabtu, 20 Juni 2009

Tikungan Kesekian

kedalaman fantasi menyayat jilatan-jilatan sepi
hawa malam bau tanah batavia hadir di atas meja
sesi pertama seorang banci menari demi sesuap nasi
box music menyulapnya menjadi miniatur frank sinatra
rambutnya menjelma api tergerai dalam akrab imajinasi
dari satu notasi ke notasi lain detak jantung berarak

rangkaian jerit dua pengamen cilik melengking
nyaring. larut memasuki hidup tiada sanak saudara
batavia yang tua penuh kenangan terguling
menjadi lembar-lembar menu pelipur lara
bahkan darimana kita saling kenal telah jadi cerita
abadi dalam darah daging dari letih membiru

hulu ke hilir hadir sebentar lagi tergusur pergi
terserak bising bergemerincing menusuk ulu hati
aku kesepian sayangku, aku diburu rindu kalbu
sepiring doa segelas suka cita menyatukan namamu
diam-diam aku cemburu pada malam semakin kelam

engkau kian tak tersentuh walau sepi sekalipun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar